Seringkali orang menjadi frustasi karena
sedih, karena kegagalannya.Tak jarang juga juga orang sombong karena
keberhasilannya. Sebenarnya semua itu yang mewarnai kehidupan kita. Dan apakah
kita harus menjadi seperti itu? Sebaiknya tidak. Tapi percuma saja, karena
bagaimanapun usaha kita, berapapun usaha kita, ada kalanya kita menjadi sombong
ataupun frustasi. Tapi apakah tak bisa di cegah? tentu saja bisa. Bagaimana
caranya?
Caranya mudah saja, dengan menyadari bahwa
sombong dan frustasi itu tak ada gunanya, hanya membawa malapetaka saja. Tapi
tak jarang orang yang sudah menyadari semua itu menjadi sombong atau frustasi.
Lalu bagaimana sebaiknya kita bertindak? Ya itu tergantung dari kita sendiri.
Berdoa itu cara yang baik. Saat kita sadar kita butuh Bimbingan dari-Nya
sehingga kita dapat melakukan apa yang terbaik. Jadi ingatlah, Jangan sombong
karena di atas langit masih ada langit, saat kau berhasil masih ada yang lebih
berhasil dari kamu. Dan jangan frustasi sebab di bawah bumi masih ada bumi,
saat kau gagal masih ada yang lebih gagal dari kita.
Jangan bangga dengan ilmu yang kita miliki.
Karena masih banyak orang diluar sana yang lebih pintar, lebih alim dan lebih
jenius dari kita. Ingatlah bahwa Allah SWT memberikan ilmu kepada manusia hanya
sedikit. Trus, apa yang kita sombongkan?
وَمَا
أُوتِيتُم مِّن الْعِلْمِ إِلاَّ قَلِيلاً
“Dan tidaklah Aku memberikan ilmu kepada
manusia kecuali hanya sedikit. (QS. Al-Isra’: 85)
Jangan bangga dengan kekayaan yang kita miliki
sekarang. Karena masih banyak orang diluar sana yang lebih kaya dari kita.
Tercatat dalam sejarah bahwa Nabi Sulaiman adalah Orang Paling Kaya di Dunia,
sudah terkenal karena kehebatan mukjizat dan kamampuannya dalam membangun
kekayaan dan kerajaannya. Kekayaan nabi sulaiman terbentang dari negeri Eropa,
Afrika Utara, Timur Tengah Hingga Asia Barat. Bahkan sudah terkenal bahwa kunci
gudang kekayaannya bila di naikkan satu kuda dewasa yang besar tidak kuat
mengangkut kunci gudang kekayaannya, karena saking banyaknya harta yang di
miliki nabi Sulaiman. Trus apa yang mau kita banggakan, sob?
Jangan bangga dengan ketampanan yang kita
miliki. Seberapa gantengkah kita? Seberapa tampankah kita? Belum sebanding
dengan ketampanan yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW dan Nabi Yusuf as.
Sahabat, Kita memang sering mendapatkan
orang-orang yang selalu membangga-banggakan serta melebih-lebihkan dari apa
yang dimiliki. Mereka tidak mau terlihat biasa, mereka gengsi mengakui keberadaan yang sesungguhnya,
sehingga mereka beranggapan dengan seperti itu mereka bisa menutupi yang sebenarnya. Tanpa mereka sadari mereka pun menjadi bagian dari orang yang ” Tong kosong
nyaring bunyinya”. Begitu omongan mereka tidak terbukti dan diketahui orang lain maka mereka pun mendapatkan masalah baru yaitu harus menanggung malu.
Sejatinya hidup kita tidak perlu
membangga-banggakan dengan apa yang kita punya. Seperti pepatah ”DIATAS LANGIT MASIH ADA LANGIT”.Takkan ada gunanya kita
pamer kepada orang lain. Apa yang kita miliki entah itu ilmu, keluarga maupun
harta biarkan orang lain yang menilainya dan roda kehidupanpun terus berputar.
Percayalah kita tidak akan kehilangan
kehormatan dan kita juga tidak pernah takut bahwa orang tidak mengenal siapa kita sesengguhnya. Orang jauh lebih jeli
yang ada pada diri kita dan siapa kita sesungguhnya. Banyak orang mendapatkan
malu akibat ulahnya sendiri, banyak juga yang hidup tidak tenang akibat
perkataannya, merekalah yang selalu bersaha menutupi kenyataan yang ada. Dengan
demikian bukankah akan menambah masalah baru dalam hidup ini?
Sahabat, bandingkan ember yang terisi air hanya
setengah dengan ember yang terisi penuh, saat terjadi benturan pasti goncangan
pada air yang terisi setengah itu lebih hebat. Hal ini menggambarkan bahwa apa
yang sering kita dengar dari orang yang hanya memiliki kemampuan setengah-setengah jauh lebih dahsyat, sedangkan orang yang mampu akan menjadi seperti padi ” Semakin berisi semakin merunduk”.
Sekali lagi kita tidak perlu menilai diri
sendiri, biarkan orang lain yang menilai. Karena sesungguhnya merekalah yang lebih paham baik buruknya kita. Dan Allah
SWT Maha Tahu apa yang kita sembunyikan dan apa yang kita pamerkan.
لَا
جَرَمَ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ إِنَّهُ لَا
يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ
Tidak diragukan
lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa
yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong. (QS. An-Nahl :23)
والله
أعلم بالصواب
Tidak ada komentar:
Posting Komentar